Jumat, 24 November 2017

Biografi Baden Powell Lengkap

Berbicara mengenai gerakan Pramuka, maka tidak boleh tidak kita harus mengenal pendiri gerakan pramuka, yaitu Lord Baden Powell Of Gilwell. Sir Robert Baden Powell telah membuat suatu loncatan dalam sejarah ("Leap of History") yang mengejutkan dunia.
Robert Stephenson Smyth Baden Powell, Baron I Baden-Powell Of Gilwell adalah seorang tentara Ingris dan penemu the Boy Scouts, lahir di London dan merupakan lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan Pasukan Hussars ke -13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 sampai 1895. BP sukses bertugas di India, Afghanistan, Zulu dan Ashanto. Sebelu dan semasa perang Beor, BP bertugas sebagai perwira staff dari pasukan Kerajaan Inggris(1896-1897). Menjadi kolonel dari pasukan Berkuda, Afrika Selatan dan Letnan kolonel dari Pegawai Naga ke-5 (5th Dragon Guaards, 1897-1899). Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan Kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor jendral.

Baden-Powell kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan jendral. Dianugrahi gelar kesatria tahn 109, kemudian pensiun dari dinas militer pada tahun berikutnya. BP mebentuk the Boys Scout di tahun 1908, dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan teh Girl Guides, ornganisasi serupa untuk para anak-anak dan remaja putri selama Perang Dunia I.

Dibawah ini adalah data-data tentang BP (para pandu biasa memanggilnya) :

  • BP dilahirkan di kota London, Inggris, tanggal 22 Februari 1857
  • Nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden-Powell
  • Tatapi para pandu(pramuka)biasa memanggil beliau dengan sebutan Baden-Powel atau BP(bee-pee/bipi)
  • Nama kecil dari Baden-Powel adala Ste, Stephe atau Stephenson (paling sering dipanggil dengan nama Steevie). Dan baru dipanggil dengan nama Robert atau Sir Robert setelah mendapat gelar kesatria dari Raja Inggris
  • Ayah dari Baden-Powell adalah Prof. Domine Baden-Powell beliau seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford, Inggris. Beliau menikah dengan Miss Henrieta Grace Smyth, seorang putri dari Admiral Kerajaan Inffris yang erkenal yaitu William T. Smyth.
  • Baden-Powell dilahirkan dlama sebuah keluarga besar. Baden-Powell mempunyai sembilan saudara, yaitu Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher
  • BP bersama saudara-saudranya bertambah akrab sepeninggal ayahnya, yang meniggal pada tangla 11 Juni 1860. Pada usia 3 tahun Baden-Powell telah jadi seorang anak yatim, sehingga dari sejak usia masih sangat mudah, Baden-Powell dituntut untuk dapat hidup mandiri.
  • Baden-Powell telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh kekerasan hati serta keteguhan ibundanya yang tercinta Ny. henrietta Grace.
  • Baden_Powell sejak kecil sudah banyak mengagumi karya-karya ilmuwan terkenal pada jamannya, seperti Charles Darwin, Babbage, George Elliot, G.H. Lewes, dan James Martineau.

  • setelah menemui banyak kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk Baden-Powell seperti Rugby atau Eton, akhirnya Ny. Henrietta Grace memasukkan Baden-Powell ke Charterhouse School di tahun 1870.
  • Di Charterhouse, Baden-Powell sangat populer, selain pandai dalam belajar sehingga Baden-Powell meraih beasiswa, Baden-Powell juga mengikuti banyak kegiatan ekstra seperti : Marching Band, Klub Menembak, Teater (kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai pementasan drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren), melukis dan menggambar, dan kiper kesebelasan Charterhouse.
  • Di Charterhouse School inilah Baden-Powell mendapat julukan Bathing-Towel
  • Di usia 19 tahun, Baden-Powel menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian Baden-Powell memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, Komandan dari Royal Military Academy di Woolwich, kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden-Powell ditempatkan di India dengan pangkat pembantu letnan.
  • Pengalaman Baden-Powell di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan Inggris.
  • Selain itu Baden-Powell juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak kawannya. Salah seorang sahabatnya yang terdekat adalah Kenneth Mc Laren. Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalaman baik dalam kedinasan, pementasan dram, maupun berburu hewan liar(babi hutan)
  • Setelah sempat berpindah-pindah, dari satu kota ke kota lain, dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari satu negara ke negara yang lain. Baden Powell akhirnya bertugas di Mafeking, sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama BP menjadi terkenal dan menjadi pahlawan bangsanya, karena jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer, selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai tanggal 18 Mei 1990). Karena jasa-jasanya tersebut, pangkat aden-Powell dinaikkan menjadi Mayor Jendral. Berita tersebut kemudian sampai juga ke Inggris. Membuat seluruh keluarga Baden-Powell bangga.
Baden-Powell dan Perwira Mafeking
  • Selama bertugas di Afrika. Baden-Powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. Karena keberaniannya, Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti, dan Metabele. Impeesa mempunyai arti "Srigala yang tidak pernah tidur". Hal ini disebebkan karena sifat waspada, cekatan dan keberanian Baden-Powell (termausk tindakan mengambil kalung manik-manik milik Raja Dinuzulu). Raja Dinuzulu adalah Raja Zulu dari 1884-1889 raja yang merupakan putra Raja Zulu Cetswayo, beraliansi dengan para Afrikaners (orang kulit putih keturunan Belanda) dan bersengketa dengan sepupunya, Zibhebhu yang didukung Inggris. Dinuzulu lalu dituduh beralah melakukan pengkhianatan sehingga diasingkan selama 10 tahun. Dibebaskan tahun 1910 karena dianggap tidak bersalah dan Dinuzulu akhirnya meninggal tahun 1913
  • Pada tahun 1901 Baden-Powell kembali ke tanah airny, Inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting
  • Pada tahun 1907 Baden-Powell mendapat undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan pada umumnya, dalam sebuah perkemahan yang diikuti 20 orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di Pulau Brownsea (Brownsea Island)
  • Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys sebuah mahakarya yang sangat spektakuler. Buku ilmiah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan.
  • Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan pangkat terakhirnya adlaah Letnan Jendral. Mulailah Baden-Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.
  • Pada tahun 1912, Badne-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu diberbagai Negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.
Baden-Powell dan keluarganya
  • Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan Jambore tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raja George V
  • Setelah berkeliling dunia termasuk mengunjungi Batavia (sekarang-Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore Asutralia, BP beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938) Kemudian Baden-Powell kembali ketanah yang amat dicintainya, Afrika.
  • Dan BP menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatn terakhir.
Dari kisah hidup Baden-Powell di atas, kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga. Tidak salah jika BP dianggap sebagai toko universal atau milik semua bangsa. Gerakan Kepanduan yang BP dirikan sekarang telah menjadi satu organisasi besar yang mempunyai jumlah anggota yang terbesar diseluruh dunia.

2 komentar: